24 Apr 2014

Manfaat Membaca Pada Anak

Budaya membaca di negara Indonesia kita ini masih sangat rendah. Bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita masih kalah jauh. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah pemahaman yang kurang tentang pentingnya membaca. Pemahaman tentang pentingnya membiasakan anak membaca sejak dini perlu diketahui oleh para orang tua.
Mengapa membaca itu penting? Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi dari otak manusia dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Paul C. Burns, Betty D. Roe & Elinor P. Ross ( dalam Teaching Reading in Today’s Elementary School ) mengatakan bahwa membaca merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya proses membaca itu yang penting tetapi setiap aspek yang ada selama proses membaca juga bekerja dengan sangat kompleks. Ada delapan aspek yang bekerja saat kita membaca, yaitu aspek sensori, persepsi, sekuensial (tata urutan kerja), pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, dan afeksi. Kedelapan aspek ini bekerja secara bersamaan saat kita membaca. Sesungguhnya otak anak mempunyai kapasitas yang sangat luas. Otak kita memiliki sekitar seratus miliar sel otak. Angka yang sangat fantastis! Ini sama dengan dua puluh kali lipat seluruh penduduk dunia. Kemampuan otak yang sangat tinggi ini menjadi tidak berfungsi kalau kita tidak mengembangkannya. Kita mengembangkan otak kalau kita menggunakannya. Sel-sel otak akan saling berhubungan satu sama lain (membentuk koneksi) kalau otak kita gunakan untuk berpikir. Ketika anak membaca berarti anak sedang menggunakan otaknya untuk berpikir yang membuat sel-sel di otak saling terkoneksi. Semakin sering anak membaca buku maka semakin banyak sel otak yang terkoneksi. Sel-sel otak yang terkoneksi inilah yang membuat anak menjadi cerdas.
             Mengapa kita harus menumbuhkan minat baca sejak dini? Anak-anak memiliki kemampuan belajar yang sangat tinggi. Mereka mudah sekali mempelajari sesuatu yang baru. Ketika anak-anak kita masih berusia balita (bawah tiga tahun), mereka dengan mudahnya meniru perilaku-perilaku yang mereka lihat di lingkungan tempat mereka tinggal. Hal ini terjadi karena perkembangan otak paling pesat terjadi pada rentang usia 0-6 tahun. Ketika seorang anak telahir di dunia ini, pertumbuhan otaknya sudah 25%, ketika mereka berusia 18 bulan sudah mencapai 50% dan di saat mereka berusia 6 tahun pertumbuhan otak anak mencapai 90% dan mencapai ukuran maksimal ketika berusia 18 tahun (100%). Pertumbuhan otak ini seiring juga dengan perkembangan intelektual anak. 50% kemampuan intelektual anak berkembang saat lahir sampai umur 4 tahun, menurun menjadi 30% dalam rentang usia 4 sampai 8 tahun, dan ketika mereka berusia 8 sampai 18 tahun semakin menurun menjadi 20%. Betapa sayangnya jika usia-usia emas (golden age) seorang anak berlalu begitu saja tanpa mendapatkan sesuatu yang berarti. Padahal membentuk kebiasaan di usia ini jauh lebih mudah dibanding usia sesudahnya.
Pada tahap perkembangan awal manusia menulis untuk menumpahkan ide atau gagasan, memberikan informasi seputar kehidupannya, memberikan kabar berita. Sebelum ditemukannya kertas orang orang pada zaman dahulu biasa menulis di atas kulit hewan, diatas daun atau kulit pohon yang dikeringkan. Dengan membaca kita dapat mendapatkan informasi atau mengetahui isi dari tulisan tersebut.

MANFAAT MEMBACA PADA ANAK

1. Membaca Melatih Konsentrasi Anak
Membaca akan meningkatkan kinerja otak secara optimal. Ia mengembangkan selective attention (perhatian selektif), sehingga otak hanya memproses informasi yang secara sengaja dicerna. Ini merupakan unsur terpenting konsentrasi. Seseorang hanya mampu menikmati bacaan dan menyerap informasi dengan baik hanya apabila otak dalam keadaan efektif mengelola informasi atau secara umum disebut berkonsentrasi. Jika anak bisa menikmati bacaan dengan penuh semangat, ini menandakan kemampuan berkonsentrasi anak berkembang dengan baik. 
2. Membaca Membuka Cakrawala Pengetahuan Menjadi Luas
Membaca tentu saja merupakan gerbang utama pengetahuan. Dengan membaca, pengetahuan anak akan lebih kaya. Pada gilirannya, bertambahnya pengetahuan anak apabila mendapat respon positif dari lingkungan, khususnya orangtua, akan meningkatkan minat belajar. Anak menemukan keasyikan dengan membaca sebagai salah satu proses belajar, sementara pengetahuan yang diserap melalui membaca meningkatkan rasa ingin tahu dan dorongan untuk menemukan yang lebih besar, sehingga memacu anak belajar lebih keras dalam bentuk eksperimen, mengamati maupun bentuk-bentuk belajar lainnya. Pengetahuan yang dimiliki anak juga sangat bermanfaat meningkatkan respon anak terhadap pengetahuan baru yang berhubungan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki anak sebelumnya. Selain itu, penguasaan anak yang sangat baik terhadap berbagai disiplin pengetahuan juga memberi manfaat meningkatkan dorongan belajar terhadap cabang pengetahuan yang sama sekali berbeda, karena kekayaan pengetahuan itu sendiri memberi perasaan berharga pada diri anak.
3. Membaca Mengasah Kecakapan Berbahasa Anak
Selain erat kaitannya dengan kemampuan berkomunikasi, kecakapan berbahasa sangat mempengaruhi keterampilan berpikir logis dan sekuensial. Bahan bacaan yang diserap anak, tentu saja sangat menentukan apakah anak akan terlatih berpikir logis atau tidak. Karena itu, orangtua perlu memperhatikan buku yang menjadi sumber bacaan anak.            
Membaca merupakan pondasi awal untuk meningkatkan kecerdasan anak.  Bukan hanya tugas seorang guru yang berkewajiban mengajarkan membaca kepada anak. Peran orang tualah justru yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca sang anak. Selain guru di sekolah tugas orang tualah di rumah untuk mengajarkan membaca kepada sang anak.
sumber
 

biMBA AIUEO Tentara Pelajar Semarang Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting